Harmoni.id – Saat kebanyakan orang berpikir bahwa perilaku bully sebagai tindakan anak-anak, ternyata bullying tidak akan berakhir dengan lulus SMA. Pelaku bully saat masih anak-anak, biasanya tumbuh menjadi pem-bully di kantor. Sebagaimana dilansir Forbes, diperkirakan, sepertiga dari karyawan, mungkin telah menjadi korban bullying di tempat kerja.
Apa Saja Hal yang Dilakukan Para Pem-bully?
Para pem-bully di tempat kerja, perilakunya sama dengan pem-bully remaja. Selain mengintimidasi korban, mereka dapat menyebar rumor untuk menodai reputasi rekan kerja, atau berusaha menggagalkan karyawan untuk datang ke meeting penting. Mereka juga menceritakan lelucon yang tidak pantas kepada korbannya.
Bullying tidak hanya merugikan korban, tetapi juga merusak seluruh lingkungan kerja. Bullying di tempat kerja, akan berdampak di setiap tingkat bisnis, dari produktivitas dan profitabilitas, sampai kreativitas dan semangat kerja di kantor.
Bagaimana Mengatasi Pem-bully di Tempat Kerja?
Di-bully, memiliki konsekuensi serius, terutama jika terjadi dalam jangka panjang. Jadi lakukan apapun yang Anda bisa, untuk melindungi mental dan kesehatan fisik Anda. Salah satu cara untuk melakukannya adalah mengenali apa yang dapat Anda kontrol dan apa yang tidak bisa Anda kontrol. Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengontrol apa yang akan dikatakan si Pem-bully, tetapi Anda dapat mengontrol reaksi Anda.
Ini juga merupakan ide yang bagus untuk membuat batas-batas dengan pem-bully. Sampaikanlah langsung tentang apa yang Anda tidak suka dari perilakunya dan biarkan dia tahu bahwa jika ia terus mem-bully, Anda akan melaporkan dia. Cobalah untuk tidak emosional ketika Anda berbicara kepada pem-bully karena ia kemungkinan akan menggunakan itu untuk melawan Anda.
Jika bullying terus terjadi dan bukan merupakan satu kali kejadian, laporkan kepada atasan Anda. Dan jika si pem-bully adalah atasan Anda, datanglah ke atasan dia.
Pastikan bahwa Anda memiliki dokumentasi insiden, termasuk tanggal, waktu dan saksi. Pastikan presentasi Anda seprofesional mungkin. Berpegang pada fakta dan meminta sebuah solusi untuk masalah ini.
Apa yang Harus Dilakukan Seseorang Jika Rekan Kerjanya Di-bully?
Jika karyawan lain diganggu, tawarkan diri untuk menjadi teman. Undang rekan kerja Anda untuk makan siang atau kopi dan dengarkan kisahnya. Dorong karyawan untuk melaporkan bullying yang dialaminya juga. Meskipun Anda juga bisa melaporkan bullying, tetapi adalah lebih baik ketika korban sendiri yang membela dirinya.
Hindari mendengarkan gosip atau rumor dan tetaplah ada di samping korban bullying ketika Anda bisa. Misalnya, hanya mengatakan sesuatu seperti, “Dia selalu baik padaku,” atau “Saya selalu berpikir dia sangat profesional,” adalah cara sederhana untuk menunjukkan dukungan kepada korban dan menghentikan pem-bully dari menyebar rumor. Anda juga bisa berlalu saja dan menolak terlibat dalam mencemari reputasi karyawan lainnya.
Bagaimana Seharusnya Pemimpin atau Supervisor Menanggapi Bullying?
Pem-bully di tempat kerja, cenderung menargetkan rekan kerja yang terbaik dan paling bersinar diantara para karyawan karena mereka ingin mengusir siapa pun yang mereka lihat sebagai ancaman bagi kemajuan karir pribadi mereka sendiri. Pem-bully menyerang orang yang paling Anda inginkan bekerja untuk perusahaan Anda.
Ciptakan suasana tim dan mendorong orang untuk bekerja sama dan mendukung satu sama lain. Juga, pastikan untuk menjauhkan setiap upaya karyawan dari membuat gosip, menyebarkan desas-desus atau berbicara buruk tentang rekan kerja lainnya.
Misalnya, jika seorang karyawan mengatakan “Saya mungkin tidak harus mengatakan ini, tapi …” hentikan kata-katanya dan katakan, “Ya, Anda mungkin tidak harus memberitahu saya.”
Jika Anda sudah mengupayakan yang terbaik, dan Anda masih memiliki seorang karyawan yang mem-bully karyawan lain, maka atasi segera. Jika Anda memiliki Departemen Sumber Daya Manusia, pastikan untuk membawa masalah tesebut kepada mereka. Pastikan untuk mengikuti panduan perusahaan Anda untuk mengatasi pem-bully di tempat kerja dan juga pelecehan.
Jika perusahaan Anda kecil dan tidak memiliki departemen HR, bicaralah dengan karyawan tentang tindakannya. Dokumentasikan kejadian dalam file karyawan. Termasuk rincian tentang insiden, informasi tentang pertemuan Anda, serta tanggal, waktu dan saksi sehingga Anda memiliki informasi apakah karyawan tersebut mem-bully orang yang sama lagi atau orang yang berbeda. Yang terakhir, pastikan bahwa karyawan yang suka mem-bully itu tahu apa yang bisa terjadi jika ia terus mem-bully orang lain.
Jangan mengajak korban bullying ke dalam sebuah pertemuan dengan Anda. Ingat, korban bullying sering merasa terintimidasi oleh pem-bully, sehingga upaya untuk mendapatkan cerita lengkap atau untuk menengahi situasi, tidak akan produktif. Anda perlu berbicara dengan mereka, secara terpisah.
Setelah Anda selesai dengan ini, kemudian untuk menindaklanjuti situasi apakah ada perbuatan bully lagi, Anda mungkin perlu memantau situasi ini selama beberapa bulan atau setahun. Pem-bully sering enggan untuk mengubah perilaku mereka karena perilaku tersebut mereka anggap bermanfaat. [ANW]
Konten ini telah dimodifikasi pada 13/09/2015 14:41
Harmoni.id - Ada banyak misteri dibalik mata besar teman-teman kucing kita, dan ada banyak hal yang…
Seekor hiu paus berukuran 10 meter memamerkan mulutnya yang mengesankan. Dalam sebuah rekaman video, dia…
Berikut ini ulasan singkat mengenai beberapa alternatif yang dapat Anda gunakan jika Telegram sudah total…
“Anda benar-benar tidak membutuhkan utang di dunia ini. Jika Anda pintar, Anda dapat menghasilkan banyak…
Kejadian menarik dan lucu. Kawanan kucing kecil terekam kamera mengelilingi seorang musisi di Malaysia yang…
Tailgating dan brake test saat mengendarai mobil di jalan umum sebaiknya dihindari. Setidaknya, video pada…